PENGERTIAN KLIMAKS EDAFIK
Berhubungan dengan istilah edafik yang dalam ekologi umumnya dikaitkan dengan konsep klimaks. Dalam teorinya, klimaks dibagi menjadi dua, yakni monoklimaks dan poliklimaks. Pada monoklimaks hanya ada satu vegetasi klimaks dalam suatu rezim iklim. Dalam hal ini penggantian (suksesi) yang terjadi, baik penggantian basah maupun penggantian kering akan menuju pada satu klimaks. Pada poliklimaks terdapat beberapa vegetasi klimaks.
Poliklimaks suatu komunitas dikelompokkan lagi menjadi dua, yakni klimaks iklim atau klimaks regional tunggal dan klimaks edafik atau klimaks dengan variasi regional. Pada klimaks iklim, kesetimbangan dicapai pada kondisi iklim yang umum, sedangkan pada klimaks edafik, kondisi tetap kesetimbangan dicapai karena pengaruh substrat khusus dari daerah lokasi.
Perkembangan ekosistem akhir penggantian, seperti penggantian karena kerusakan topografi, tanah, dan air, atau kerusakan umumnya, misalnya kebakaran yang terjadi dalam suatu klimaks edafik, tidak akan pernah mencapai titik akhir teoretis klimaks. Yang mungkin yang dicapai hanya subklimaksnya saja. Klimaks iklim maupun klimaks edafik bergantung pada variasi substrat. Namun pengaruh manusia besar dalam perkembangan penggantian dan pencapaian klimaks. Sebagai contoh, komunitas mantap dari padang rumput yang tidak merupakan klimaks iklim maupun klimaks edafik mengalami perumputan oleh ternak domestik akibat ulah manusia. Padang rumput itu lalu menjadi padang pasir dengan tumbuhan kaktus, semak kreosot (Covillea mexicana, suatu semak gurun bergetah) dan mesquite (Prosopis fuliflora, suatu semak kacangan). Padahal, semestinya iklim lokal dapat mengatur sendiri dengan disklimaks atau subkli- maks antropogenik.