PENGERTIAN FOLK SONG
Adalah lagu-lagu rakyat yang tak diketahui siapa penciptanya. Folk song berkaitan dengan hampir setiap kegiatan manusia. Umumnya lagu- lagunya bersifat universal. Beberapa tempat menganggap folk song hanyalah penunjang musik, tetapi tidak sedikit yang menganggap folk song sebagai sesuatu yang penting, seperti bagian dari keagamaan. Maka folk song ditampilkan dalam banyak tema, seperti keagamaan, hiburan, sejarah, politik, dan tema lainnya.
Folk song dapat dijadikan sarana untuk mengekspresikan emosi penciptanya atau pembawanya atau sebagai sarana untuk meringankan beban para pekerja. Kelompok tertentu menggunakan folk song sebagai kekuatan magik, untuk mengalahkan musuh, meraih cinta kasih. Folk song termasuk tradisi lisan, yang dipelajari dari mulut ke mulut secara turun-temurun.
Komposisi folk song agak berbeda dengan lagu-lagu populer atau klasik. Folk song umumnya dikomposi- si tanpa notasi. Hubungan antara bagian-bagian folk song dan iramanya ditemukan juga pada musik lain dalam kebudayaan yang sama. Sistematika improvisasi yang merupakan sebuah metode komposisi ditemukan hanya sesekali, misalnya pada lagu-lagu epik Eropa Barat. Sulit menentukan apakah pencipta kata dan musik folk song adalah sama.
Di antara gaya folk song yang penting adalah, balada, yang umumnya berupa lagu-lagu cerita pendek dengan baris-baris yang diulang, epik (cerita yang panjang dalam gaya kepahlawanan), lagu-lagu kerja, cinta dan lagu-lagu lirik lainnya, lagu-lagu upacara yang mengiringi siklus hidup manusia atau siklus tanaman, lagu-lagu permainan, dan lagu-lagu dendang untuk menidurkan (nina bobo). Perbedaan gaya-gaya ini selain terdapat pada syairnya, juga pada perbedaan kebudayaan dan musiknya. Bentuk melodi folk song umumnya berupa sebuah bait yang terdiri atas dua sampai delapan baris, tetapi ada juga yang hanya terdiri atas empat baris, dengan pengulangan beberapa kali. Iramanya tergantung pada ukuran puisi. Ada folk song yang bersifat monofonik, yaitu dengan satu baris melodi, ada juga yang bersifat polifonik, yaitu dengan beberapa baris melodi. Lirik folk song antara satu bentuk dan bentuk lainnya hampir sama di mana saja.
Pada awalnya, folk song dibawakan tanpa iringan instrumen musik, dan instrumen hanyalah bagian tambahan untuk berbagai lagu, namun sekarang gitar menjadi pengiring tetap dalam folk song. Instrumen lain yang seflrig’cflgUnakan d’alafli penampilan foIF~ song adalah banjo, harmonika, biola, flute, klarinet, gitar, dan trompet.
Banyak karakteristik folk song yang tergantung pada dukungan masyarakat, sehingga kecenderungan terjadinya perubahan besar sekali. Folk soh* nya diciptakan secara perseorangan dan melalui proses penyebarannya folk song mengalami perubahan dan penciptaan kembali sesuai dengan kebudayaan masyarakat pengubahnya.
Pada akhir abad ke-18, hubungan antara folk song dan seni musik menjadi suatu topik menarik, ketika para ahli mulai memuja kehidupan rakyat dan petani. Foik song menjadi musik yang dihormati sebagai ciptaan spontan yang tidak dibebani segi artistik dan estetika.
Folk song erat kaitannya dengan musik populer dalam beberapa hal. Masyarakat pemilik lagu populer juga mempunyai tradisi musik rakyat. Folk song berbeda dengan lagu populer yang mula-mula diciptakan oleh para profesional untuk konsumsi orang kota, tanpa memihak massa. Pada abad ke-20 folk song mulai mengalami kemunduran dan mulai banyak digabungkan dengan musik populer seperti yang terlihat pada bentuk sekarang ini.
Di Indonesia, istilah folk song mulai populer pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an, terutama di kalangan kaum muda. Folk song sering dibawakan oleh kelompok vokal remaja di sekolah lanjutan; bahkan sering diadakan lomba antarkelompok vokal. Lagu yang dibawakan bukan hanya lagu daerah, seperti Lembe-lembe, tetapi juga lagu-lagu pop yang sedang populer saat itu.