PENGERTIAN EMPIRISME RADIKAL
Merupakan pandangan yang dicetuskan David Hume. Ia sangat kritis terhadap masalah pengenalan, pengetahuan manusia, sehingga ia sampai pada kesimpulan yang menolak substansi dan kausalitas (setiap perubahan karena sesuatu). Berpangkal pada perbedaan antara kesan dan pengertian, ia berpendapat bahwa tak ada alasan apa pun untuk mengatakan adanya substansi. Yang dialami hanyalah kesan tentang ciri sesuatu yang selalu terdapat bersama-sama, misalnya putih, licin, ringan. Kesadaran manusia hanya memuat kesan dan pengertian bagaikan titik-titik. Tak ada alasan untuk medi belakang ciri yang ditangkap oleh indera dalam ke, san atau pengertian. Dari ciri contoh sebelumnya tak dapat diambil kesimpulan adanya, misalnya, sehelai kertas; demikian pula keakuan manusia tidak bisa dianggap sebagai substansi. “Aku” menurut Kame hanya a bundle of collection of perceptions, rangkaian atau untaian persepsi; suatu rangkaian kesan belaka. Bila kita menyebut “aku”, kita menyatakan itu hanya berdasarkan kepercayaan. Pengalaman tidak memperbolehkan orang menarik kesimpulan seperti itu. Sama halnya dengan kausalitas. Menurut Hume, kausalitas adalah istilah yang tak ada artinya. Yang diamati hanyalah, misalnya, bahwa sampai saat ini sesudah gejala A selalu tampak gejala B. Yang disebut hubungan sebab-akibat sama sekali tidak diamati manusia. Jika dua gejala selalu terjadi berturutan, orang cenderung menyimpulkan bahwa yang kedua disebabkan oleh yang pertama. Kesimpulan ini tidak didasari pengalaman melainkan asosiasi saja. Pengalaman hanya memberikan urutan gejala, tidak lebih dari itu; maka pengalaman tidak menunjukkan adanya sebab-akibat. Jika pengetahuan atau filsafat didasarkan pada prinsip kausalitas padahal sebab-akibat tidak ada, maka pengetahuan dan filsafat tidak ada, pengetahuan dan filsafat tidak akan sanggup mencapai kepastian dan tidak pernah melebihi taraf probabilitas saja. Karena itu pendapat Hume disebut “skeptisisme”, aliran yang meragukan bahwa manusia dapat mencapai kebenaran.