PENGERTIAN ECHINODERMATA
Berasal dari kata echinos yang berarti landak kecil dan derma berarti kulit, merupakan salah satu filum hewan Avertebrata. Filum yang telah ada sejak jaman Kambrium ini terdiri atas 20 kelas. Lima belas kelas telah menjadi fosil, sedangkan sisanya masih hidup sampai sekarang, yaitu Cri- noidea (misalnya lili laut), Asteroidea (misalnya bintang laut), Ophiuroidea (misalnya bintang mengular), Echinoidea (misalnya bulu babi), dan Holothuroidea (misalnya timun laut). Dari 5 kelas ini terdapat kira- kira 6.000 jenis yang tersebar luas. Semua jenis hidup di laut, dan semua, kecuali beberapa jenis timun laut, merupakan hewan bentik. Habitatnya di setiap relung laut, mulai dari pantai sampai laut dalam. Pakannya sangat bervariasi, antara lain makan kotoran, detritus, ganggang, plankton, dan hewan kecil, sampai moluska.
Echinodermata memiliki beberapa ciri khas, antara lain bentuk tubuhnya yang simetris bilateral atau simetris biradial (bilateral dan radial). Meskipun demikian, semua larva Echinodermata berbentuk simetris bilateral. Yang menarik bagi pakar biologi adalah larva Echinodermata menunjukkan adanya hubungan dengan nenek moyang Vertebrata. Tubuh Echinodermata terbagi atas lima (kelipatan lima) sumbu dengan mulut yang terletak di bagian bawah sebagai pusatnya. Anggota tubuh yang disebut lengan (jika ada) terpencar dari pusatnya. Ciri khas lain hewan ini adalah kerangka dalam osikel yang mengandung zat kapur. Osikel yang dilindungi oleh kulit ini mempunyai struktur yang bervariasi, antara lain ada yang dipisahkan oleh jaringan ikat sehingga tubuh menjadi lentur; bersatu membentuk rangka yang kaku; tereduksi menjadi butiran kecil dan keras sehingga di dalam kulit merasa liat; dan ada yang keluar menembus kulit sehingga tampak seperti duri.
Kebanyakan anggota Echinodermata mempunyai suatu struktur tubuh mirip tabung, yang disebut kaki-tabung. Kaki-tabung berfungsi sebagai alat gerak, alat pernapasan, sebagai organ perasa, dan untuk menangkap mangsa. Pada ujung tabung terdapat alat peng- isap. Selain itu, Echinodermata tidak mempunyai organ ekskresi. Sistem sarafnya sangat sederhana. Coelom atau rongga utama tubuhnya telah berkembang dengan baik. Rongga tubuh ini terdiri atas beberapa ruang rumit, yang salah satunya merupakan sistem pembuluh air atau sistem ambulakral. Dengan adanya sistem ini memungkinkan air beredar ke seluruh tubuh. Sistem ini bekerja sebagai sistem hidraulik sehingga memungkinkan kaki-tabung menjalankan tugasnya.
Echinodermata bereproduksi dengan bertelur. Telur ini dibuahi di luar tubuh induknya. Telur menetas menjadi larva yang bersifat plankton atau berenang bebas. Larvanya dilengkapi dengan coelom yang terbagi atas tiga ruangan. Pada perkembangan selanjutnya, larva mengalami metamorfosis dari bentuknya yang simetris bilateral menjadi simetris radial.